Ditemukan, Lubang Keamanan di Android Teraman

KOMPAS.com – Aneka teknologi sekuriti yang diimplementasikan pada BlackPhone ternyata tak serta merta membuatnya seratus persen kebal serangan. Malahan, sebuah celah fatal ditemukan pada smartphone Android yang diklaim teraman di dunia ini.

Sebagaimana dikutip Kompas Tekno dari ArsTechnica, Jumat (30/1/2015), celah keamanan yang terdapat di aplikasi pesan instan pada BlackPhone itu bisa membuka pintu ke data-data penting seperti daftar kontak.

Bahkan penyerang juga bisa mengambil alih “fungsi vital” dari perangkat.

Seorang hacker dapat mengeksploitasi celah keamanan BlackPhone dengan mengirim sebuah pesan khusus ke layanan SilentText di smartphone sasaran.

Serangan kemudian dapat dilanjutkan dengan menginjeksi program-program jahat melalui aplikasi pesan instan yang bersangkutan.

Bug tersebut ditemukan oleh periset Azimuth Security yang kemudian melaporkannya ke SilentCircle selaku pembuat BlackPhone.

Untungnya tak butuh waktu lama bagi SilentCircle untuk menambal celah berbahaya itu.

Gudang Raksasa Lazada di Pinggir Jakarta

JAKARTA, KOMPAS.com — Situs belanja online Lazada Indonesia memindahkan gudang penyimpanan barang mereka ke lokasi baru di pinggir Jakarta. Gudang baru tersebut memiliki luas 12.000 meter persegi, empat kali lipat lokasi penyimpanan lama mereka.

“Web hanya 5 persen dari e-commerce, 95 persennya adalah ini (aktivitas di gudang penyimpanan),” terang CEO Lazada Magnus Ekbom di hadapan sejumlah wartawan yang berkunjung ke gudang baru tersebut di Cakung, Jakarta Utara, Selasa (21/1/2015).

Aktivitas e-commerce Lazada Indonesia sebagian besar terjadi dalam ruangan gudang utama seluas 9.600 meter persegi. Mulai dari kedatangan barang dari vendor, pengecekan kualitas barang, hingga pembungkusan barang pesanan konsumen.

Ruangan seluas ini diperlukan Lazada sebagai antisipasi terhadap meningkatnya jumlah permintaan barang di tahun ini. Namun, untuk saat ini masih ada ruang kosong yang cukup luas di sana.

“Utilisasi (pemanfaatan) memang baru sekitar 40-50 persen,” jelas Senior Vice President Operational Lazada Indonesia, Ryn Hermawan.

Yoga Hastyadi Widiartanto/KOMPAS.com
Gudang utama Lazada Indonesia seluas 9600 meter persegi
Lazada bukan cuma menyewa satu ruangan itu saja. Masih ada satu gudang lagi yang punya ukuran 2.400 meter persegi. Ruangan ini digunakan untuk aktivitas berbeda. “Satu lagi untuk support (kegiatan pendukung),” terang Ryn.

Kegiatan pendukung yang dimaksud Ryn adalah penyediaan barang bahan untuk mengemas pesanan, studio foto produk, serta karantina produk yang cacat sebelum ditukarkan. Dalam ruangan ini pun rencananya akan dibuat fasilitas olahraga untuk para karyawan.

Sebelumnya, Lazada Indonesia menyewa gudang penyimpanan di kawasan Ciracas, Jakarta Timur. Gudang lama tersebut memiliki luas sekitar 4.000 meter persegi.

50.000 pesanan sehari

Dari dalam gudang utama seluas 9.600 meter persegi itu, ujar Ryn, setiap harinya ada sekitar 50.000 pesanan yang dikirimkan ke pelanggan. Barang yang paling banyak dipesan adalah elektronik.

“Paling banyak dibeli elektronik, sekitar 30 persen. Setelah elektronik baru produk health and beauty, lifestyle,” imbuhnya.

Selain yang paling banyak dipesan, elektronik juga mendapat perlakuan berbeda di dalam gudang Lazada. Barang-barang tersebut, termasuk gadget dan smartphone, disimpan dalam gudang berjeruji seluas 244 meter persegi.

Target Meleset, OnePlus Akui Salah Strategi

KOMPAS.com – Karl Pei, CEO dari perusahaan startup OnePlus yang memproduksi smartphone OnePlus One mengatakan bahwa angka penjualan perangkatnya tersebut sudah mendekati 1 juta unit di akhir tahun 2014.

Namun, Pei tidak memberikan keterangan berapa angka pasti jumlah penjualan OnePlus sepanjang 2014 lalu.

Sebelumnya, pada November 2014, Pei mengakui penjualan OnePlus One telah menembus angka 500 ribu unit. Pei menargetkan penjualan OnePlus One bisa tembus 1 juta unit di akhir 2014.

Terhadap target penjualan yang tidak sesuai harapan tersebut, Pei mengaku OnePlus salah strategi.

“Pada dasarnya kami belum siap mengantisipasi apa yang bakal terjadi, kami mengira permintaan hanya berasal dari Tiongkok saja di tahun pertama ini,” demikian ujar Pei seperti dikutip KompasTekno dari PC World, Selasa (13/1/2015).

Sistem penjualan dengan undangan (invitation) juga kini telah dihapus, sehingga makin banyak peminat OnePlus One yang bisa memesannya langusng di website mereka.

OnePlus One adalah salah satu smartphone murah dengan hardware unggul yang diluncurkan di tahun lalu. Perangkat tersebut dijual dengan banderol harga 349 dolar AS.

Pei mengakui bahwa perusahaan hanya mendapat keuntungan dalam jumlah single digit saja dari setiap penjualan smartphone-nya. Pemasukan OnePlus lebih bergantung pada aksesoris yang mereka jual, seperti earphone, flip cover, screen protector, swap backcover, dan sebagainya.

Selain berjualan aksesoris fisik, OnePlus tahun depan berencana membangun layanan software dan service untuk menggenjot pendapatan. Layanan tersebut rencananya baru akan digelar setelah OnePlus digunakan oleh jutaan pengguna.

OnePlus juga disebut-sebut sedang menyiapkan penerus OnePlus One saat ini. Perangkat yang diberi nama sandi Lettuce itu kabarnya memiliki ukuran layar lebih kecil dari 5,5 inci dan akan dirilis pada 2015.

Komputer Seukuran Flashdisk Bisa Jalankan Windows 8.1

KOMPAS.com – Intel mengumumkan sebuah komputer yang unik. Komputer ini mungil, hanya sebesar perangkat penyimpan data, USB flashdisk. Penggunanya bisa menjalankan sistem operasi Windows 8.1 sepenuhnya, seperti halnya pada komputerdesktop.

Cukup menempelkannya pada slot HDMI sebuah monitor atau TV, komputer tersebut dapat beroperasi layaknya komputer desktop. Komputer ini pun dibekali konektivitas Bluetooth serta WiFi untuk terhubung ke internet.

Ukuran mungil tersebut dapat terwujud berkat teknologi prosesor mobile Intel. Kinerjanya memang hanya setingkat tablet. Namun, ukuran yang sekecil flashdisk membuatnya sangat mudah dibawa ke manapun. Penggunanya jadi bisa mengubah TV atau monitor menjadi PC, selama memiliki port HDMI.

Dapur pacu di Compute Stick, seperti KompasTekno kutip dari ZDNet, Kamis (8/1/2015), berupa prosesor Intel Atom Z3735F Bay Trail. Sementara, spesifikasi lainnya dibuat menyesuaikan sistem operasi yang diadopsi.

Compute Stick dengan sistem operasi Windows 8.1 dibekali dengan RAM 2 GB dan memori internal 32 GB.

Sedangkan pengadopsi sistem operasi Linux dibekali RAM 1 GB dan memori internal 8 GB. Pengadopsi Linux menggunakan RAM yang lebih kecil karena keperluan pengoperasiannya  tidak sebesar Windows.

Komputer yang dipamerkan di Concumer Electronic Show (CES) 2015 ini juga memilikislot MicroSD. Pengguna bisa memanfaatkan slot ini bila merasa memori internal yang disediakan sudah tidak cukup.

Sayangnya, komputer mungil ini tidak dapat mengisi daya via port HDMI. Pengisian daya cuma bisa dilakukan via micro-USB, harus dicopot dan dengan charger terpisah.

Compute Stick rencananya akan mulai dijual pada Maret 2015. Versi Windows-nya dibanderol seharga 149 dollar AS atau sekitar Rp 1,8 juta dan versi Linux dibanderol 89 dollar AS atau sekitar Rp 1,1 juta.

Diretas, Sony “Tertolong” BlackBerry

KOMPAS.com – Usai peretasan besar-besaran yang menimpanya, Sony Pictures kembali ke “zaman batu”. Sistem komputer dimatikan, update tentang peristiwa hacking disampaikan dari mulut ke mulut di antara para karyawan.

Para eksekutif Sony sibuk mencari cara agar bisa berkomunikasi tanpa berisiko diintip hacker.

Seperti dikutip Kompas Tekno dari The New York Times, Minggu (4/1/2015), sejumlah ponsel BlackBerry tua yang masih tersimpan di gudang salah satu gedung pun akhirnya kembali dibagikan ke bos-bos perusahaan Sony Pictures.

Perangkat besutan pabrikan asal Kanada itu selama ini memang dikenal andal soal keamanan serta dipakai oleh beberapa kepala negara seperti Presiden AS Barrack Obama dan kanselir Jerman Angela Merkel.

Selain BlackBerry lawas, Sony Pictures juga menggali alat-alat tua lainnya untuk mengurus keperluan administrasi yang biasanya mengandalkan komputer, seperti pembayaran upah karyawan.

Peretasan Sony Pictures terjadi pada akhir November 2014 lalu. Hacker penyerang perusahaan itu berhasil mencuri sejumlah besar data rahasia, termasuk daftar gaji pegawai, aneka password dan nomer jaminan sosial, serta film-film yang belum dirilis.

Amerika Serikat menuding Korea Utara sebagai biang kerok peretasan yang menimpa Sony Pictures. Negeri Komunis ini pun dijatuhi sejumlah sanksi baru oleh pemerintahan Presiden Obama.